Order Baju Toga Wisuda Akademi Keperawatan Pandan Harum
untuk Order Baju Toga Wisuda Akademi Keperawatan Pandan Harum
hubungi kami di 081323739973 | Telepon 022-85924482.
Daftar Harga :
Toga, pakaian ala Romawi kuna ini adalah sehelai kain sepanjang kira-kira enam meter (20 kaki) yang dililitkan ke sekeliling tubuh, dan umumnya
dikenakan setelah mengenakan tunik. Toga terbuat dari wol,[1] dan tunik kerap terbuat dari linen. Setelah abad ke-2 SM, toga menjadi busana
khusus pria, dan hanya warga negara Romawi yang diizinkan mengenakannya. Karena menjadi busana khusus pria, maka kaum wanita mengenakan stola. ( Tapi Baju Toga Wisuda Universitas, Institut, Politeknik, Sekolah Tinggi, Akademi di Palangkaraya )
Wisuda adalah suatu proses pelantikan kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu universitas. Biasanya prosesi wisuda
diawali dengan prosesi masuknya rektor dan para pembantu rektor dengan dekan-dekannya guna mewisuda para calon wisudawan. Biasanya setelah acara
selesai dilakukan acara foto-foto bersama dengan orang tua, teman-teman serta suami/istri dari wisudawan/wisudawati atau dengan pasangan
wisudawan/wisudawati. Dilakukan biasanya setiap akhir semester dalam kalender akademik baik semester genap maupun semester gasal (ganjil). Pada
wisuda biasanya memakai pakaian yang ditentukan, pakaian pria menggunakan hem putih dan celana hitam bersepatu hitam, pakaian wanita menggunakan
kebaya tradisional tipis dengan kain jarik, tapi secara umum menggunakan baju toga.
Jual topi baju wisuda ke Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Palangkaraya
SEJARAH TOGA :
Kata toga berasal dari tego, yg dalam bahasa latin bermakna penutup. biarpun umumnya dikaitkan dengan bangsa romawi, toga sesungguhnya berasal
dari sejenis jubah yang dikenakan oleh pribumi italia, yaitu bangsa etruskan yang hidup di italia sejak 1200 sm. kala itu, bentuk toga belum
berbentuk jubah, namun sebatas kain sepanjang 6 meter yg cara menggunakannya sebatas dililitkan ke tubuh. walau tak praktis, toga adalah satu-
satunya pakaian yg dianggap pantas waktu seseorang berada diluar ruangan untuk menutupi tubuh mereka.
Sejarah toga sesudah itu berkembang di romawi waktu toga dijadikan busana orang-orang romawi. waktu itu toga adalah pakaian berupa sehelai
mantel wol tebal yang dikenakan sesudah mengenakan cawat atau celemek. toga diyakini telah ada sejak era numapompilius, raja roma yang kedua.
toga ditanggalkan bila pemakainya berada di dalam ruangan, atau bila melakukan pekerjaan berat di ladang, tetapi toga dianggap satu-satunya
busana yang pantas bila berada di luar ruangan.
Perihal ini terbukti dalam sesuatu cerita cincinnatu yang adalah seorang petani, waktu ia masih membajak ladangnya, ia kedatangan para utusan
senat dengan tujuan untuk mengabari dirinya telah dijadikan diktator atau penguasa. diceritakan dalam riwayat itu, begitu cincinnatu lihat
mereka, dia serta merta menyuruh isterinya mengambilkan pakaian toganya dari tempat tinggal untuk dikenakannya hingga utusan-utusan itu bisa
disambut dengan layak. cerita tentang cincinnatu ini sebenarnya belum dapat diuji validitasnya, namun hadirnya cerita itu justru semakin
menunjukkan sentimen penghormatan bangsa romawi terhadap toga ( topi baju toga wisuda Universitas, Institut, Politeknik, Sekolah Tinggi, Akademi se Indonesia ).
Jual topi baju wisuda ke Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Palangkaraya
Seiring berjalannya waktu, pemakaian toga untuk busana sehari-hari perlahan mulai ditinggalkan. namun tidak bermakna toga hilang begitu saja.
sebab sesudah itu bentuknya dimodifikasi menjadi sejenis jubah. akhirnya modifikasi itu mengangkat derajat toga dari pakaian sehari-hari menjadi
pakaian resmi seremonial yang mana diantaranya yakni seremonial wisuda.
Di negeri barat, kostum kelulusan hanya disebut gown. Sementara topi berbentuk bujur sangkar disebut mortarboard. Ada juga yang menyebutnya
“graduate cap” dan “black cap”.
Banyak peneliti meyakini mortarboard merupakan pengembangan dari biretta, yakni topi yang dikenakan oleh pendeta Katolik Roma. Biretta sendiri
terinspirasi dari bahasa Italia “berretto” (berasal dari kata latin “birrus” dan Yunani “pyrros”). Di jaman Romawi sekitar abad 12 hingga 14,
berretto sebagai ciri bagi kalangan pelajar akademik, seniman, dan humanis.
Walau demikian, paten mortarboard justru menjadi milik penemu dari Amerika Serikat, Edward O` Reilly dan imam Katolik, Joseph Durham di tahun
1950. Mungkin karena dibentuk bujursangkar, serta penambahan komponen seperti besi di dalam mortarboard sehingga lebih kokoh. Nyatanya, tak
semua mortarboard dewasa ini memakai besi di dalamnya.
Sejak disahkannya paten tersebut, mortarboard dengan bentuk seperti yang kita lihat dewasa ini menjadi umum di seluas dunia. Penambahan komponen
tali pada mortarboard pun diduga berasal dari tradisi orang Amerika. Di negara tersebut, semua jenis kelulusan dari tingkat sekolah dasar hingga
SMA serta Universitas selalu memakai “gown” dan “mortarboard”.
FILOSOFI PAKAIAN DAN TOPI TOGA SAAT WISUDA :
Toga pula memempunyai arti filosofis yang kental, salah satunya yakni arti warna hitam pada toga. mengapa toga justru memakai warna hitam yang
sering diidentikkan dgn perihal yg misterius serta gelap. mengapa tidak warna putih yang menggambarkan kecerahan serta keindahan yang dipakai ?
Ternyata pemilihan warna hitam gelap pada toga adalah simbolisasi yaitu misteri serta kegelapan telah berhasil dikalahkan sarjana waktu mereka
menempuh pendidikan di bangku kuliahan, tak hanya itu sarjana pula diharapkan mampu menyibak kegelapan dgn ilmu pengetahuan yg selama ini
didapat olehnya. warna hitam pula melambangkan keagungan, sebab itu, tak hanya sarjana, ada hakim serta separuh pemuka agama pula memakai warna
hitam pada jubahnya.
tak hanya warna pada jubah toga yang memuat filosofi mendalam, ternyata ada pula arti filosofis dari bentuk persegi pada topi toga. sudut-sudut
persegi pada topi toga menyimbolkan yaitu seorang sarjana dituntut untuk berpikir rasional serta memandang segala sesuatu hal dari beraneka
sudut pandang.
Tali pada mortarboard disebut juga dengan “tassel”. Tidak semua tingkatan pendidikan di Amerika Serikat selalu memindahkan tassel dari kiri ke
kanan, walau tassel menjadi aksesoris penting pada mortarboard. Misalnya, untuk mahasiswa pascasarjana (S2) selalu membiarkan tassel di sisi
kiri. Warna tassel pun banyak ragamnya. Pada tingkat Senior High (sebanding SMA) warna tassel terdiri dari tiga warna, salah satu menjadi warna
sekolah tersebut (color identity). Lalu di tingkat sekolah tinggi, mahasiswa yang lulus dengan gelar cum laude mengenakan tassel berwarna
emas.
Mengapa pada kebanyakan upacara kelulusan (wisuda) tassel sering dipindahkan dari sisi kiri ke sisi kanan? Banyak pendapat mengenai ini, tanpa
ada dasar yang pasti.
Ada pendapat menyebutkan, pemindahan ini mengartikan bahwa seorang mahasiswa saat masih belajar di universitas selalu menggunakan otak kiri.
Maka, setelah lulus pemindahan tassel ke sisi kanan dengan harapan saat terjun ke masyarakat, siswa tersebut juga menggunakan otak kanan.
Sementara pendapat lain – umum dipercaya masyarakat barat – menyebutkan ini hanya prosesi biasa.
Ada perbedaan di sini, tassel awalnya menggantung di sisi kanan. Ini artinya siswa masih berstatus candidate (calon kelulusan), dan ketika
dipindahkan ke sisi kiri artinya sudah graduate (lulus). Ada juga pendapat yang mengatakan pemindahan tassel sebagai arti bahwa mahasiswa yang
lulus telah siap menyongsong hidup baru.
Jika masih ada pertanyaan, kritik dan saran atau apapun mengenai informasi atau mengenai isi dari site ini hubungi Saya Agus Duradjak,SE di HP
081323739973 BBM 597BACEE Telepon 022-85924482, terima kasih Anda telah membaca informasi ini yang berjudul
Order Baju Toga Wisuda Akademi Keperawatan Pandan Harum.
0 Komentar